Hening.
Gadis itu tidak bisa berkata banyak, hanya menunggu apa yang ingin Romi katakan padanya.
'Apakah Kak Roma sudah mengatakan semuanya pada Kak Romi? Jika, iya, mengapa dia mengingkari janjinya? Ya Allah, apa yang harus aku katakan.'
Angin siang itu berhembus menerbangan ranting-ranting bagian ujung pohon di mana mereka sedang duduk. Daun kering berguguran di sekitar mereka. Rambut Romi pun bergerak-gerak tersapu oleh angin itu.
"Aku menunggu kejujuran darimu, ingin mendengar langsung semuanya darimu. Setelah itu, aku janji tidak akan mengganggumu lagi." Sari menelan salivanya beberapa kali. Setelah berpikir cukup lama dan memikirkan nya matang-matang, barulah gadis itu bersuara.
"Ya ... mungkin sudah saatnya aku mengatakan semuanya pada Kakak." Romi menoleh, menatap dalam wajah gadis di sampingnya yang terlihat sangat tenang. Pandangan Sari lurus ke depan, mencoba mengingat setiap moment yang pernah ia lalunya bersama lelaki yang sudah mencuri hatinya.