Sari duduk di jok belakang, berboncengan dengan Ratna. Katanya, setelah menjenguk Roma, ia ingin mengajak Sari jalan-jalan, tentu saja pamit dulu dengan orang tuanya di rumah. Awalnya Sari ingin menolak, tapi mengingat persahabatannya dan Ratna sangat berharga baginya, sehingga ia mengurungkan niat. Gadis itu menolak, karena takut bertemu dengan Romi di rumahnya, ketika menjenguk Roma. Semakin sering bertemu, semakin susah dia melupakan laki-laki itu.
Sesampainya di depan rumah Roma, Sari turun dan membuka pintu pagarnya. Ratna memasukkan sepeda motor ke teras depan, lalu membuka helmnya.
"Tekan ada bel rumahnya!" pinta Ratna dan Sari mengangguk.
Ia menekan bel rumah, kemudian menunggu bersama Ratna. Tidak berapa lama pintu terbuka dan terlihat wajah ibunya Roma tersenyum dengan semringah.
"Kirain siapa. Masuk yuk!"