Sari masuk ke dalam kelas dengan degup jantung yang masih tidak menentu. Ia tidak menyangka Romi bisa melakukan hal itu padanya. Memaksa dan mengintimidasi dengan cara yang sedikit kasar. Sampai di kursi ia duduk, lalu memegang pergelangan tangannya yang masih memerah akibat cengkram tangan laki-laki itu. Bertahun-tahun mengenal Romi, baru kali ini ia bersikap demikian. Sari mengatur nafasnya yang masih kembang kempis akibat kejadian di perpustakaan tadi.
Sementara Romi baru menyadari kalau ia bersikap sedikit berlebihan pada gadis itu. Rasa penasaran dan ingin tahunya yang besar sampai membuat ia hilang kendali. Romi duduk di salah satu kursi, lalu memijat kening.
"Ya Allah, apa yang sudah kulakukan tadi?" tanyanya pada diri sendiri. Ia tidak percaya bisa bersikap seperti itu pada Sari. Baru saja akan menyusulnya bel sekolah berbunyi, tanda bahwa jam istirahat telah selesai. Romi mengembalikan buku dan keluar dari sana, kemudian langsung menuju ke kelasnya.