"Nggak nyangka ya, Va, Pak Gio tega melakukan itu padamu," ujar Neza saat mereka sudah kembali bekerja.
"Mungkin dia kesurupan. Aku males ah, ngomongin ini, yang ada sakit hati."
Eva tak ingin mengingat kejadian menyedihkan yang kemarin menimpanya. Baginya, keputusan untuk datang ke acara itu adalah sebuah kesalahan. Wajar saja kalau Neza merasa ada yang tidak beres dengan Via, karena memang gadis itu terkesan memaksa supaya Eva datang ke kostannya.
"Via gimana? Udah ketemu belum?"
"Aku nggak mau kenal lagi sama dia. Seisi kantor juga tahu kalau kejadiannya di tempatnya, mungkin mereka sudah sekongkol untuk mengerjaiku."
"Kasih pelajaran aja, Va. Kurang ajar banget dia!"
Neza berapi-api. Ia ikut merasakan sakit hati karena Eva diperlakukan seperti itu. Eva diam saja, tapi ia mencatat nama Via di brosurnya dengan sorot mata yang tajam dan mematikan. Sementara itu di atas, Via sedang mengobrol dengan temannya Rani.
"Vi, gimana ceritanya kejadian kemarin?"
