"Jadi, Mbak sudah punya beberapa ide menagih hutang," kata Ida.
"Apa aja idenya?" tanya Eva, sementara Nia dan Sari menyimak.
"Yang pertama, ajak ketemuan. Minta mereka yang bayar. Bilang aja untuk ngurang-ngurangin hutang. Itu lakukan beberapa kali." Adik-adiknya mengangguk mengerti. "Yang kedua, kita ancam akan kita beritahu keluarga terdekatnya dan minta mereka bertanggung jawab, supaya dia malu dan mau membayar hutang dan yang ketiga ancam akan kita laporkan pada atasan suaminya, bagi yang suaminya bekerja kantoran atau tentara."
"Yakin akan berhasil, Mbak?" tanya Sari.
"Nggak ada salahnya kita coba," sahut Eva.
Besoknya mereka mulai mempraktekkan usul dari Ida. Orang pertama yang mereka datangi adalah Anin--istri dari seorang Tentara. Saat ditemui dia masih sibuk mengurusi bunga-bunga di depan rumahnya. Nia dan Eva yang datang ke sana, sementara Sari dan Ida bertugas menagih utang dari Kartika--istri dari seorang Lurah besoknya.
"Permisi Bu Anin!" kata Eva ramah.