Eva dan Aris sedang duduk berhadapan di ruangan laki-laki itu. Sejak tadi tatapan mata Aris terus tertuju pada gadis di depannya, hanya saja Eva enggan mengangkat wajahnya. Ia terus saja menundukkan pandangan.
"Masih belum mau bicara?"
"Apa yang harus kita bicarakan? Benar kata Pak Gio, sampai kapanpun keluarga Anda tidak akan pernah mau menerima gadis miskin seperti saya sebagai seorang menantu di sana."
"Gio? Jadi dia yang mempengaruhimu?" tanya Aris dengan muka memerah.
Eva baru sadar, ia langsung mendongak dan mencoba mengatakan kalau ia salah bicara. Sayang, Aris sudah terlanjur marah. Ia berdiri dan menghampiri Gio di ruangannya.
"Jadi kau yang membuat Eva menjauh dan membenciku?!" katanya seraya menunjuk wajah Gio yang membuat pria itu merasa heran sekaligus syok. Ia tidak menyangka jika Eva akan mengatakan semuanya.
"Maksud Mas apa? Sepertinya kita salah paham."
"Berhenti mencampuri hidupku!" teriak Aris kesal.