Sesampainya di rumah, Romi memperhatikan Sari dari kejauhan. Ia melambaikan tangan dengan senyum manis di wajahnya. Gadis itu melakukan hal yang sama, kemudian menjauh dari laki-laki itu. Sampai di rumah, ia melihat Musri sedang melayani pembeli es di warungnya. Gerobak tidak lagi dipakai, karena ternyata bagian rodanya ada yang rusak, sehingga esnya dijual di warung dengan membuat meja sederhana untuk meletakkan toples-toples berisi berbagai macam kelengkapan untuk membuat es cincau.
"Assalamu'alaikum, Pak!"
"Wa'alaikumsalam. Wah, anak gadis bapak sudah pulang dari sekolah. Gimana sekolahnya?"
"Lancar, Pak. Hari ini kami menulis jadwal pelajaran dan besok sudah belajar seperti biasa."
"Syukurlah .... "