Sudah dua hari Aris tidak masuk bekerja. Dia harus menemani ibunya sehingga meminta ijin pada kepala cabang. Selama bersama sang ibu, wanita itu terus saja mengatakan kalau jangan sampai anaknya nekat mendekati Eva. Aris yang merasa terpojok, hanya bisa diam dalam kesal. Hari ke tiga ia mengantar ibunya untuk pulang. Setelahnya baru datang ke kantor. Pukul 10 pagi Aris datang. Semua orang yang tidak melihatnya selama dua hari terlihat menyapa dengan ramah, kecuali Eva. Ia diam saja menundukkan kepala, pura-pura tidak melihat dan pura-pura sibuk dengan pekerjaan.