Sari turun dari sepeda motor Ara, kemudian membuka pagar rumahnya. Hari ini ibunya meminta Ara untuk menjemput Sari. Ara memasukkan sepeda motornya, kemudian melepas helm yang menutupi kepala. Selanjutnya ia membuka pintu dan masuk beriringan dengan temannya.
"Anak-anak mana, Ra?" tanya Sari karena rumah Ara terlihat sepi.
"Nanti nyusul, udah aku sms kok tadi."
Mendengar suara anaknya, Ibu dari Ara keluar dari kamar. Melihat kedatangan Sari wajahnya berbinar.
"Ya ampun calon mantu Ibu datang. Ayah! Ayah! Lihat calon menantu kita datang." Sari tersenyum melihat ibunya Ara yang mendekat, kemudian langsung memeluknya. "Duh, ibu sampe bertanya-tanya kok nggak pernah mampir sih?"
"Maaf, Bu. Di rumah lumayan repot, jadi nggak bisa keluar."
"Untung udah datang, rindu ibu jadi terobati."
Tidak berapa lama, ayahnya Ara juga keluar dari kamar. Ia juga mendekati Sari dan mereka bersalaman. Sari mencium punggung tangan ayahnya Ara dengan takzim.
"Menantu ayah datang ternyata."