"Aku suka sama kamu dan aku tahu kalau kamu juga suka sama aku."
Romi terus menatap wajah Sari dengan hangat. Kedua tangannya memegang jemari-jemari gadis itu. Sari tidak bisa berkata-kata, tenggorokannya terasa mencekat. Ia ingin menjawab ya, tapi rasanya begitu berat.
"Kata siapa aku suka sama Kakak?" tanyanya masih menatap mata indah laki-laki itu secara bergantian kiri dan kanan.
"Aku bisa merasakannya. Kamu bukan hanya suka denganku, tapi benar-benar suka," ucapnya lirih di samping telinga.
Romi melepaskan tangan gadis itu, kemudian kedua telapak tangannya beralih membingkai wajah Sari.
"Kamu tau, aku juga menyukaimu. Aku bahkan tidak bisa membendung rasa ini setiap kali ada di dekatmu."