Sampai di rumahpun Sari masih senyum-senyum sendiri membayangkan tingkah teman barunya Emi di mobil tadi. Ia tidak menyangka jika Emi seberani itu menegur dan bersikap sok kenal dengan orang yang ternyata belum tentu mengenalnya. Sari bahkan menceritakan pengalaman langka ini pada Nia saat ia sampai di rumah.
"Hahaha, kocak temen barumu, ya. Tapi temen-temen yang gila seperti itu kadang kita butuhkan."
"Ini pengalaman pertama aku bertemu dengan teman yang sifatnya seperti itu. ternyata seru dan asik ya, Mbak."
"Teman kamu yang lainnya gimana?"
"Kalau si Lala dan Gea, aku kenal mereka sudah cukup lama. Mereka teman aku saat dulu masih aktif di Pramuka. Kalau yang dua, sejauh ini baik, Mbak. Aku belum bisa menilai bagaimana karakter mereka karena masih baru."
"Pesan Mbak, berteman dengan satu orang dan banyak orang itu beda. Biasanya kalau sama satu orang, ada masalah kita selesaikan berdua, tapi kalau teman kita banyak. Ini agak ribet biasanya."
"Ribet kenapa, Mbak."