Pertandingan selesai. Tim Roma lebih unggul dari tim Romi. Sari sempat bersedih, tapi langsung pura-pura tersenyum saat Roma mendekatinya. Laki-laki itu mengucapkan terimakasih karena gadis itu sudah menyemangati.
"Karena semangat dari kamu, aku menang!"
"Bukan karena aku, tapi karena Kakak dan temen-temen satu tim memang mainnya bagus."
Wita mendekati Romi, ia mengelap keringat pria itu dengan handuk, lalu memberikan botol air mineral. Ia mengatakan kalau Romi dan tim sudah melakukan hal yang terbaik. Romi sebenarnya tak masalah dengan kekalahan timnya, yang mengganggunya saat ini adalah pemandangan di mana Sari dan Roma mengobrol sangat akrab dan natural, tidak seperti dibuat-buat seperti sikap Wita padanya.
"Makasih," katanya setelah meminum minuman dari Wita.
Romi meninggalkan Wita begitu saja yang membuat gadis itu mengejarnya.
"Romi! Tunggu!"