Di dalam ruang ujian, Nia sedang berjuang mengerjakan soal-soal untuk kelulusan. Sesekali ia menguap karena semalam bergadang dan tubuhnya kurang istirahat. Nia mematahkan lehernya ke kiri dan kanan, lalu menegakkan punggung supaya rasa kantuk tidak menyerang. Dengan teliti gadis itu mengerjakan soal yang ada di hadapannya. Pengawas di depan sana dengan ketat mengawasi jalannya ujian nasional ini.
"Nia, liat nomor lima dong!" kata Vivi, teman satu kelas Nia yang duduk di belakangnya.
"Eheemm!" kata guru yang mengawas di depan memberi peringatan.
Nia hanya melirik, dan kembali mengerjakan soalnya. Ia berusaha tidak perduli dengan yang lain selama soalnya belum selesai ia kerjakan. Vivi yang melihat Nia sepertinya tidak mau meladeninya mengerucutkan bibir, kesal.