"Eh kamu mau pulang?"
"Mau ke rumah sakit, Kak."
"Boleh ikut?"Sari diam saja, masih berpikir. "Boleh nggak?"
"Boleh sih, tapi kok Kakak sekarang jarang bawa sepeda motor, ya?"
"Males, capek. Mending naik angkot, santai aja. Nggak perlu setir sendiri."
"Oh." Sari mengangguk beberapa kali tanda mengerti.
Angkot berwarna kuning berhenti di depan halte. Mereka berdua segera naik secara beriringan. Sari duduk di kursi paling belakang, sedangkan Roma duduk di dekat pintu masuk. Ia duduk menghadap ke arah Sari, sedangkan gadis itu melihat ke arah belakang angkot. Sari mengeluarkan buku , lalu menulis di sana. Padahal di dalam angkot itu banyak anak-anak lain yang sedang bercanda dan ia tidak merasa terganggu sama sekali. Sampai di rumah sakit, mereka berdua berjalan bersisian menuju ke kamar Ina.
"Kamu mau jenguk?"
"Nggak, Kak. Aku mau nganterin buku catatan supaya Ina nggak ketinggalan pelajaran."
"Setia kawan banget."
"Harus dong!"