Saat Sari dan Roma sama-sama terlihat salah tingkah, tiba-tiba sepeda motor Romi berhenti tepat di depan mereka. Ia turun dari sepeda motornya dan mendekati Sari pun saudara kembarnya yang duduk di halte menunggu bus tiba.
"Motor kamu mana, Ma?"
"Bannya pecah."
"Kok nggak ikut sama aku aja?"
"Nggak ah, sekali-kali pengen naik angkot."
Romi hanya mengangguk mengerti. Setelah itu ia melewati tubuh Roma dan duduk di samping Sari. Kini gadis itu duduk di tengah-tengah antara Roma dan Romi. Laki-laki itu bertanya apakah Sari sudah bertegur sapa dengan Ina. Sari menjawab kalau tadi ia mengirimkan surat pada Ina, dan temannya itu malah meminta ia menjauh darinya. Romi sempat heran, mengapa Ina bersikap demikian.
"Bisa jadi Hamzah ngelarang Ina buat berteman dengan siapa-siapa, takut kalau Ina cerita-cerita kayaknya," kata Roma.
"Ada benarnya juga. Eh, kemarin kamu cuek aja waktu aku cerita di rumah soal ini."
"Bukan cuek sih, tapi ... kemaren waktunya nggak pas buat bahas."
