Guru masuk ke kelas dan aku kembali fokus menatap ke depan. Ina masih tersenyum, lalu seperti menuliskan sesuatu di buku itu. Ya, dia membalas pesanku. Dengan begitu, kedekatan kami tidak akan terlalu terlihat dan mencolok. Yang penting pacarnya Ina, Hamzah, juga tidak akan mengetahui kalau hubungan kami perlahan mulai mencair.
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi, Bu!" jawab kami serentak.
"Baik, keluarkan bukunya. Hari ini kita akan membahas .... "
Guru memulai pelajaran. Ina menutup buku itu dan membuka buku LKSnya. Ia memasukkan buku itu ke dalam laci mejanya. Melirik sekilas, lalu melempar senyuman. Sepertinya Ina memberi isyarat kalau ia sudah membalas pesan yang aku tuliskan. Bel istirahat berbunyi. Laki-laki itu sudah menunggu di luar, dan langsung masuk setelah guru keluar dari kelas.
"Kantin, yuk!"
"Iya, Kak." Ina hendak memasukkan buku pelajaran.