Musri duduk di kepala ranjang rumah sakit. Bagian bahu di tubuhnya masih dibalut perban. Nur dengan telaten menjaga dan merawatnya. Selama di rumah sakit, sesekali Nur menelepon anaknya, untuk memberi kabar. Bersyukur kini keadaan Musri sudah jauh lebih baik. Ibu dan empat anak orang perempuan itu sedang menyuapi suaminya makan bubur. Musri masih sedikit kesulitan bergerak terlalu aktif mengingat bahunya terluka.
"Pak, dikit lagi, habiskan, ya!"
"Kenyang, Bu."
Nur meletakkan piring berisi makanan yang bersisa sedikit ke nakas, lalu membantu Musri untuk minum.
"Kata Pak Prio, minggu depan sudah bisa pulang. Dia juga menjanjikan akan memberikan biaya pengobatan sampai bapak sembuh."
"Iya, ibu juga mendengar waktu semalam dia mengatakan itu. Alhamdulillah ya, Pak. Beliau bertanggung jawab penuh untuk musibah yang menimpa kita ini."
"Iya, Bu. Karena memang semua ini tanggungjawabnya, dia memang baik."
"Bu, bantu bapak ke kamar mandi."
