"Alhamdulillah, Ida ketemu mertua yang baik, yang mengerti dengan keadaannya. Ibu nggak kebayang kalau dia ketemu mertua yang nggak baik. Saat hamil, di tri semester satu adalah hal paling berat, bagi yang terkena morning sickness. Kepala pusing, perut rasanya nggak enak, makan apapun muntah dan lemas. Ibu berdoa semoga nanti kalian juga mendapatkan mertua yang baik dan paham dengan keadaan kalian."
Nur bicara panjang lebar di kamar anaknya. Ia bergabung bersama anak-anaknya berbaring di ranjang bawah.
"Aamiin, Bu," sahut Eva lirih, ia jadi teringat ibunya Aris, yang begitu membencinya.
"Ibu dulu waktu hamil kami apa semuanya begitu?" tanya Sari.
"Paling parah kamu!" Nur menunjuk kening gadis bungsunya.
"Sari? yang bener aja, Bu?"
"Sudah kuduga, emang dari rahim dia sudah menyusahkan!" ketus Nia yang membuat bibir Sari mengerucut.
"Ya semoga nanti gedenya yang paling bisa membahagiakan Ibu," balas Sari tak mau kalah.