Chapter 266 - Berduka

Kami yang seharusnya pergi jam sembilan pagi, akhirnya pergi jam tujuh pagi. Riska menjemputku ke rumah dengan wajah suram, begitupun aku. Tak ada semangat untuk pergi ke sana hari ini, tapi demi untuk menghibur Ara, kukuatkan hati untuk datang. Rasanya, aku tidak siap melihat kepergian ibu, apalagi Ara dan Kak Arfan. Aku membawa dua kue di kanan dan kiriku. Entahlah bagaimana kue ini nanti, apa ayah masih mau memakannya, mengingat ibu kini sudah tidak ada. Sampai di sana, rumah Ara sudah dipenuhi pelayat. Mata dan wajahku rasanya sudah panas. Riska memarkir sepeda motornya. Ara keluar dan menyambut kami datang. Aku memeluknya dengan uraian air mata begitu juga dia. Kukuatkan Ara supaya ingat, setiap orang pasti akan kembali kepadaNya.