"Kata Ida, dia nggak mau diajak pacaran, kalau kamu beneran suka sama dia, temui orang tuanya."
Ida hanya menunduk dan memejamkan mata mendengar Fitri menyampaikan kata-katanya. Ida malu dan merasa seperti memaksa Leo untuk melamarnya. Mendengar itu Leo malah tersenyum dan menatap Ida cukup lama yang membuat wanita itu menjadi salah tingkah.
"Bener?"
"Iya ... " sahutnya lirih.
"Kalau nanti malam aku datang bersama keluarga gimana?"
"Jangan!! Ehh maksud aku kok cepet banget," jawabnya mendadak menegakkan muka.
"Bukannya lebih bagus, ya?"
"Ya, keluarga aku kan perlu persiapan."
Akhinya Leo bertanya kira-kira kapan Ida siap mengadakan pertemuan keluarga. Ida menawarkan bulan depan, dan Leo menyetujuinya. Ida berniat bicara dulu dengan ibu dan bapaknya. Ia juga mengatakan pada Leo, itu saja belum tentu, jadi laki-laki itu jangan dulu memberikan informasih ini kepada keluarganya. Selesai makan, Fitri kembali ke kantor lebih dulu, sedangkan Ida dan Leo masih berada di kantin.
