Guru keluar dari kelas Wita dan Romi. Baru saja akan berdiri, Wita menahan tangan laki-laki itu supaya tetap berada di tempat di duduknya. Romi melirik tangan gadis itu di lengannya, lalu kembali duduk. Ia menunggu apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu. Kini kelas telah sepi, di luar hanya tinggal beberapa orang saja yang masih tinggal. Mereka biasa mengobrol atau menunggu jemputan keluarga atau teman dekatnya dari pintu belakang yang sudah terbuka.
"Ta, apa yang pengen kamu katakan sama aku?"
"Tadi papaku menelepon, kamu tahu kenapa?"