Malamnya setelah semua orang sudah terlelap, Ida menceritakan mengenai Leo pada ibunya. Meskipun lelah, Nur berusaha menjadi pendengar yang baik untuk anak gadisnya. Ia tidak mau membuat anaknya kecewa. Sembari bercerita, mereka meminum teh hangat dengan pisang goreng sebagai teman. Ida merasa kepusingan dan kewalahan menghadapi sikap Leo yang tidak pernah berhenti mengejar dan berusaha mendekatinya. Mendengar itu Nur memberikan beberapa masukan.
"Kamu sudah bilang kalau kamu belum mau memiliki pasangan?"
"Sudah, Bu. Aku bahkan sudah menolak dia secara terang-terangan."
"Emm, jadi gimana ya bagusnya menghadapi lelaki seperti ini." Hening, mereka berdua sama-sama berfikir. "Bagaimana kalau ... kamu temui saja dan katakan. Minta waktu sampai kamu siap menerima sosok lain di hatimu, karena kamu masih belum bisa melupakan Ali."
"Apa akan berhasil, Bu?"
"InshaAllah, namanya juga usaha, tapi kamu ngomongnya harus baik-baik dan sopan."