Di rumah, saat semua orang sudah tidur. Aku turun dari ranjang, lalu duduk di kursi belajar. Perlahan, dengan sangat hati-hati aku membuka tas, lalu mengeluarkan dua kado yang diberikan oleh Kak Romi dan Ratna. Padahal aku sudah berjanji akan menjauhinya, tapi ... entah mengapa tetap saja susah sekali untuk menolak pesonanya. Aku menoleh ke kanan, lalu ke kiri, memastikan bahwa siatuasi aman dan terkendali. Aku tidak mau ada salah satu saudaraku yang memergokiku membuka kado-kado ini.
Aku mengambil kado dari Ratna, lalu membukanya. Aku tersenyum melihat isinya. Ternyata isinya kotak pensil berwarna pink. Aku tersenyum, lalu memandangi kotak pensil ini sesaat.