Aku berusaha melupakan perasaanku pada Kak Romi. Apalagi, ia dan Wita terlihat sangat serasi dan bahagia. Aku merasa aku bisa melupakannya, apalagi dengan adanya teman-temanku yang sekarang. Aku dan Kak Roma masih berteman baik. Dia masih sering datang ke kelas sesekali untuk menyapaku. Kadang mengajak ke kantin sama-sama, sampai ke perpuspun kami berdua. Kecurigaan teman-teman mengenai hubungan kami tak terlalu kuhiraukan.
Menghindar dari Kak Romi menjadi senjata utamaku untuk melupakannya. Aku bahkan rela berbalik arah apabila akan berpapasan dengannya. Jika dulu aku selalu menatapnya dari kaca jendela, mulai sekarang aku akan menutup hordengnya supaya tidak melihatnya melintas. Aku ... benar-benar ingin move on darinya.
"Eh, nanti sore jalan yuk!" ajak Ara saat kami sedang duduk di kantin. Emi sibuk mencicipi makanan kami masing-masing.
"Ke mana?" tanya Riska.
