Gimana ujianmu?" tanya Roma pada Romi. Mka berdua duduk di rooftop sambil berm dun"Sejauh ini baik."
Romi sesekali memetik gitarnya.
"Kamu pacaran sama Wita?"
Romi yang sejak tadi fokus sama gitarnya akhirnya menoleh ke arah saudara kembarnya.
"Nggak. Temen aja."
"Yang namanya perempuan itu mudah baper. Kalau kamu nggak suka jangan kasih harapan. Aku melihatmu berboncengan dengannya pagi tadi dan gadis itu terlihat sangat bahagia."
"Aku kasihan sama dia. Dia itu nggak punya teman."
"Harusnya dia cari teman yang sesama perempuan. Kamu bilang saja terus terang."
Romi diam saja. Ia kembali memetik senar gitarnya. Beberapa hari yang lalu, mamanya Wita meneleponnya dan mengundang ia untuk makan malam di sana. Awalnya pria itu menolak, tapi dengan sangat mamanya Wita memohon supaya Romi datang. Ternyata, malam itu mamanya Wita meminta Romi untuk menjaga anaknya, karena mereka sebagai orang tua sangat sibuk dan tidak sempat.