Eva sesekali mengusap ujung mata. Malam ini Ida sempat bercerita banyak hal mengenai pekerjaannya. Di satu sisi ia ingin kembali bekerja seperti dulu, tapi di sisi lain, ia bingung siapa yang akan membantu pekerjaan ibunya di warung. Semua orang sedang asik menonton televisi di luar. Terdengar suara Sari dan Nia yang kembali bertengkar karena perkara topi Nia yang bertuliskan aku gila.
"Malu banget, Bu tadi si sekolah. Aku sampe dipanggil kepala sekolah. Mbak Nia pasti sengaja ngasih topi itu ke aku, supaya aku malu, iya, 'kan?"
"Buat apa malu-maluin adik sendiri. Aku lupa kalau teman-teman di kelas mencoret-coret topiku."
"Sudah-sudah! Nia minta maaf sama Sari!" perintah Musri.
"Tapi aku nggak salah, Pak. Sumpah, aku nggak tahu kalau teman-teman menuliskan kata itu di topiku."
"Iya, harusnya kamu periksa dulu. Cepet minta maaf! Sari juga minta maaf, karena kamu sudah menuduh mbakmu yang bukan-bukan. Cepat!"
Dua duanya saling mendekat, bersalaman.
