Aku duduk di antara anak-anak yang lain untuk menyaksikan Kak Romi tampil di depan sana dengan gitarnya. Aku tidak menyangka jika ternyata kami menyukai lagu yang sama. Mungkin ya dia hanya sebatas suka, atau menyanyikan lagu itu tanpa sengaja, tapi bagiku, lagu itu adalah gambaran nyata perasaanku padanya. Bagaimana aku sering merasakan cemburu, jika melihat ia bersama oranglain dan jika ada gadis lain yang menyebut namanya, menyanjungnya, tapi aku tidak bisa marah, mengingat hubungan kami yang hanya sebatas teman.
Kadang, aku juga bingung dengan perasaanku ini. Aku menyukainya, mengaguminya, tapi aku tidak ingin memiliki hubungan khusus dengannya. Anehnya aku juga tidak rela melihat dia bersama yang lainnya. Di sana, di depan sana, suaranya seolah sangat sopan masuk ke gendang telinga. Setiap bait lirik yang ia ucapkan seolah menembus batas kesadaran. Perasaanku bermain-main setiap kali mendengar petikan gitarnya mengalun syahdu dan bercampur dengan suaranya yang khas.