"Ibu mau kamu berjanji tidak akan pernah lagi memberikan lembar jawaban kamu ke mereka!" perintah Bu Mai.
Aku menatap semua teman-teman yang dihukum berdiri di depan kelas. Mereka semua menunduk takut. Hanya tersisa delapan orang yang duduk di kursi kelas yang tidak mencontek jawabanku hari ini.
"Iya, Bu. Saya berjanji."
"Kamu tahu kalau sikap kamu yang seperti ini bisa membuat teman-teman kamu semakin bodoh dan manja. Enak saja tinggal nyalin tanpa mau berpikir."
"Saya tahu, Bu. Karena itu saya minta maaf."
"Ya sudah. Bukan hanya Sari, tapi semuanya. Ibu tidak mau lagi melihat, mendengar dan mengetahui ada yang masih mencontoh jawaban temannya. Kalian itu bukannya bodoh, tapi malas! Kalau kalian berusaha dan belajar, kalian pasti bisa."
Tidak ada yang berani bersuara, karena memang Bu Maisaroh adalah guru yang tegas dan kejam.
"Kamu yang paling ujung! Jewer telinga teman yang ada di depanmu! Begitu terus sampai ke ujung! Sari, kamu duduk sana!"
