"Selamat pagi, Nona Purie. Bangun, Non! Nanti Nona akan terlambat datang ke sekolah."
Bik Ana, salah seorang pelayan yang sebelumnya bertugas sebagai tukang laundry di rumah ini, yang kemudian ditunjuk oleh Tuan Seno untuk sementara menggantikan Bik Arum sebagai pelayan pribadi Purie sampai Tuan Seno mendapatkan pelayan yang baru.
Purie mendadak bangun dengan cepat, tidak seperti biasanya. Sebab, ia mendapati suara yang baru saja membangunkannya itu terdengar berbeda.
"Masuk!" sahut Purie dengan lantang, kebetulan kali ini ia tidak mengunci pintu kamarnya.
Perlahan Bik Ana membuka pintu dan melangkah masuk menghampiri Purie yang masih duduk di atas tempat tidurnya.
"Kau? Di mana wanita tua itu?" cetus Purie penasaran saat mendapati pelayan itu bukanlah Bik Arum.
"Bik Arum, Bik Arum sudah pergi dari rumah ini, Non. Sesuai dengan permintaan Non kemarin. Pagi tadi dia sudah bergegas pulang menuju tempat asalnya di desa." Bik Ana menerangkan dengan raut iba.