"Permisi, Nona Purie."
Juwita baru saja tiba kembali di kelasnya. Kini ia berdiri persis di hadapan meja Purie sembari mengatur kembali napasnya yang terengah-engah, usai berlari dengan tergesa dari pertemuannya dengan Jimmy tadi, dan juga karena tidak ingin membuat sang majikan mudanya itu terlalu lama menanti.
Purie yang tengah duduk berdua dengan Lizty di bangku paling depan itu mengawasi wajah lugu Juwita dengan seksama. Begitu juga dengan Reinatha yang duduk seorang diri di belakang kursi Purie turut menghujani gadis lugu yang baru saja tiba di kelas itu dengan sorot mata tajam.
"Dari mana saja kau?" cecar Purie.
Juwita menelan salivanya kuat-kuat sekaligus berusaha menghilangkan bayangan sosok pria tampan yang baru saja ditemuinya.
"Dari toilet, Nona," elak Juwita pelan.
Purie bertopang dagu untuk memerhatikan wajah pelayan pribadi yang berdiri di hadapannya itu dengan lebih dekat lagi.