"Jadi, bagaimana, Papi? Apakah aku boleh membawa Juwita untuk ikut pergi bersamaku?" Purie memasang raut manis sembari merangkul gadis lugu di sampingnya itu erat-erat.
Purie tampak telah mengenakan dress berwarna pink dengan panjang sedikit melewati lutut. Tatanan rambutnya juga sudah lebih rapi dibanding sebelumnya. Ia mengenakan sebuah jepit rambut motif mutiara berwarna putih. Penampilan Purie sudah sempurna bak seorang peri. Ia sebentar lagi akan bergegas pergi menemui calon pendampingnya itu. Namun, sebelum pergi, Purie mengajukan satu permintaan kepada Papinya itu.
"Apakah tidak sebaiknya kau pergi seorang diri saja? Pertemuan malam ini merupakan pertemuan penting bagimu. Kau perlu waktu berdua dengan laki-laki itu saja agar kalian dapat lebih leluasa untuk saling mengenal satu sama lain." Tuan Seno menyiratkan raut keberatan.