"Jadi, beritahu Papi segera, kapan kau siap bertemu dengan putra kawan Papi itu, ya?" ucap Tuan Seno lembut.
Tuan Seno maupun Purie telah menyelesaikan sarapan pagi mereka masing-masing. Kini keduanya tengah berjalan beriringan menuju teras rumah untuk menghampiri sopir mereka masing-masing yang sudah menunggu sejak tadi. Tuan Seno tampak penuh wibawa dengan setelan jas hitamnya dan telah siap menuju kantornya. Begitu juga dengan Purie yang tampak cantik berkharisma dengan setelan rok selutut dan jas almamater biru mudanya, dan telah siap berangkat ke sekolah. Di belakang mereka, ada Juwita yang berjalan membuntuti dua majikannya itu sembari membawakan dua buah tas milik Tuan Seno dan Nona Purie.
"Ah, Papi! Bagaimana mungkin aku bisa segera mengabari Papi, kalau Papi saja memberitahukan rencana besar itu padaku secara mendadak pagi ini!" Purie yang menggelayut di lengan Papinya itu memasang raut cemberut.