"Jarak dua minggu dari sekarang gimana? Biar nggak terlalu kentara." Pinta Felicia.
Ryan pun langsung mengangguk. "Boleh. Tapi aku mau curi-curi lagi."
"Curi-curi ap---"
Perkataan Felicia tidak bisa ia teruskan, karena sekarang Ryan sudah membungkam bibirnya dengan nakal. Dan Felicia tidak bisa menolak itu. Nyatanya mereka berdua memang kesulitan menghindari hal itu. Godaan itu begitu berat.
Ryan memberi gerakan kecupan yang pelan namun pasti. Sesapan demi sesapan yang begitu lembut dan menekan. Membuat Felicia mampu mengimbangi permainan kecil itu dengan lihai.
Gerakan mereka hanya beradu di bibir. Namun tak memungkiri sehingga tubuh Ryan kini berada di atas tubuh Felicia. Untungnya, di tengah mereka masih terhalang sebuah guling empuk yang sejak tadi Felicia dekap. Namun justru dengan keberadaan guling itu membuat Ryan tak segan sedikit menindih tubuh Felicia karena merasa jarak mereka sedikit kewalahan karena adanya tekanan dari guling.
