Andrea pun langsung menutup sambungan lebih dulu setelah ia mengatakan 'sama-sama' pada Rangga. Namun ia ketika ia membalikkan badan, Andrea langsung terkejut dengan keberadaan Lea yang ternyata berdiri di belakangnya dengan jarak satu meter saja.
"L-Lea? Sejak kapan kamu di sini?" Tanya Andrea yang kini sangat gugup sekali. Sampai ia memegang begitu erat ponselnya.
Sedangkan si empu yang ditanya itu melangkah maju satu langkah saja. Menatap Andrea begitu lurus dan tidak berkedip. "Yang Kak Rea bicarain pas nelepon tadi apa Kak? Kenapa bawa-bawa nama Mama? Apa yang dimaksud hari pembunuhan dan kuburan? Kenapa tadi Mama juga bilang sendiri kayak gitu? Mau ngecek kuburannya siapa?" Tanyanya beruntun. Terlihat jelas wajah gadis itu sudah pucat pasi dan terlihat terpukul.
Andrea memasukkan ponselnya ke saku celana jogger longgar yang ia kenakan. Lalu ia langsung meraih kedua tangan Lea, dan ternyata tangan gadis itu terasa dingin dan gemetar. "Lea… Lea ini nggak seperti---"