Sudah berpenampilan rapi, elegan, dan juga wangi ternyata tidak bisa merayu sang wanita pujaannya begitu saja. Edgar benar-benar merasa kecewa. Baru kali ini ia merasa sangat kecewa dan kesal ketika menemui Celine. Wanita itu benar-benar sudah berubah, pikirnya.
Jadi, Edgar pun keluar dari gedung apartemen itu dengan tangan kosong dan perasaan yang belum lega. Ia berdiri sejenak dan mendongak ke atas, menatap wanita yang masih ia sangka adalah Celine, sedang memperhatikannya dari balkon.
Hal itu membuat Edgar mengembangkan senyumnya. Rasa kecewa dan kesal tadi mendadak lenyap. Kini pikirannya merasa begitu lega. Meskipun Celine menolak ia sentuh dan menolak ajakan makan bersama, setidaknya wanita itu sudah kembali menunjukkan diri di hadapan Edgar. Poin itu yang Edgar syukuri saat ini.