TING TONG!!
TING TONG!!!
Rangga dan Caroline langsung menjauhkan badan secara bersamaan. Rasanya mereka seperti dipergoki saja, padahal orang yang saat ini menekan bel depan itu tidak akan masuk begitu saja ke dalam rumah.
Ya. Masih pagi pukul setengah tujuh, tapi dua sejoli itu sepertinya hampir saja tidak sabaran. Padahal sama-sama baru keluar dari kamar dan mereka pun masih muka bantal. Tapi Rangga main memeluk tubuh Caroline begitu saja hingga membuat gadis itu terduduk begitu dekat dengannya di sofa panjang ruang tengah.
Aksi mesra-mesraan yang 'hampir' itu ternyata diganggu gugat oleh entah siapa yang dengan sengaja datang ke rumah Rangga dan menekan bel pintu yang ada di samping pintu utama.
Dengan gugup Rangga berdehem pelan dan langsung berdiri. "Ah, aku saja yang membukakan pintu. Benahi penampilanmu, karena siapa tahu benar-benar tamu." Ujarnya memperingatkan Caroline.