"Jadi, selama ini Likha yang tidak jujur? Benar itu Likha?" Tanya Zidan. Setelah tadi Azzam sudah menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
Likha sejak tadi menundukkan kepala. Dan kini air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Tyas yang duduk di sampingnya, langsung membelai kedua lengan putrinya. "Jelaskan saja pada Ayahmu. Lebih baik sekarang jujur." Ujarnya memberi saran dengan lembut.
"Likha juga kepingin kayak yang lain, Yah. Dan Likha ketemu Azzam. Azzam pria yang baik kok. Dia gak pernah neko-neko. Dia selalu inget ibadah dan selalu jagain Likha. Aku sekarang udah gede Yah, termasuk dewasa. Apa aku----"
"Jangan ngelawan ayahmu dengan mengeluarkan kalimat-kalimat pembelaan itu, Likha. Inti dari segala inti, selama ini kamu yang bohong. Dan Azzam pun juga salah. Kalian berdua tetap saja salah!!" Tegas Zidan. Otot-otot lehernya mulai terlihat jelas. Dan Tyas memberikan kode tatapan, menyuruh suaminya itu untuk tidak semakin naik emosinya.
