Pagi itu Leo membuka kedua matanya, terbangun dari mimpi indahnya yang ia alami. "Euaagh!" Leo mengerang dan meregangkan tubuhnya di atas kasur. Malam tadi ia sampai ke rumah jam 7 malam karena macet dan sang adik terus meneleponinya. Hingga ia berusaha untuk mengebut, meski begitu syukurnya dirinya tidak mengalami kecelakaan ataupun hal-hal aneh di jalan. Mungkin karena arwah Celine juga sudah tenang.
Leo terdiam menatap ke arah samping ketika sang adik berjalan masuk ke kamarnya dan membuka gorden jendelanya. Biasanya hal itu di lakukan oleh pembantunya atau ibunya. Namun karena ibunya sedang pergi dinas dan pembantu mereka kebetulan sedang pulang kampung, jadilah sang adik yang melakukannya untuknya.
"Bangun kak, udah siang!" Ucap Leni yang melipat kedua tangannya ke depan dan menatap pada Leo. Lelaki yang di tatap tersebut hanya mengerang pelan dan melirik ke arah jam di sampingnya, yang baru menunjukkan pukul enam pagi.