Caroline berdiri di luar teras rumah Mang Asep bersama Rangga yang juga ada di sampingnya, ia tidak banyak berbicara saat Rangga membawanya keluar rumah itu tadi. Karena ia pun mengerti jika dirinya tidak bisa menahan emosi pada Mang Asep jika terus berada di dalam sana.
Caroline terdiam menatap ke arah langit yang cerah berwarna biru pagi itu, terlihat sangat indah dan tidak menandakan jika akan turun hujan.
"Carol…" Panggilan dari Rangga tersebut sukses membuat Caroline menoleh ke samping. Melihat lelaki tampan di sampingnya itu yang berdiri seraya melipat kedua tangannya ke depan.
"Ya?" Tanya Caroline dengan singkat. Tak ada keinginan dia untuk berbicara panjang pada Rangga saat ini, ketika moodnya sedang buruk dan rasa kesalnya lebih tinggi.
"Aku mau kamu jangan seperti ini… Bisa kan? Tenang?" Tanya Rangga, menatap dengan amat sangat memohon pada Caroline, membuat wanita berdarah blasteran itu menghembuskan napasnya.
"Tapi…"