Rangga kembali masuk ke dalam rumah. Setelah ia menyelesaikan sambungan teleponnya dengan atasan kerjanya. Maklum saja, ia sangat lama karena tadi ia cukup kesulitan meminta ijin cuti. Namun akhirnya ia tetap memperoleh ijin tersebut meski harus berjanji akan menyelesaikan kasus Ratih dengan cepat juga.
Mungkin kasus itu akan dikerjakan oleh Kemal selama Rangga masih sibuk di Puncak. Lagi pula besok senin Kemal sudah kembali masuk kerja lagi. Hal itu membuat Rangga bisa bernapas lega.
Pria itu duduk kembali di samping Azzam, kemudian meneguk teh hangat miliknya yang memang masih setengah gelas.
"Kita tungguin Caroline sembuh dulu, gimana? Biasanya demam gak terlalu lama kok sembuhnya. Dia kan juga udah minum obat. Dan demamnya datang karena dia tadi sekaget itu. Mungkin beberapa jam lagi akan cepet sembuh." Ujar Rangga meminta pendapat.
Azzam mengangguk saja. "Memangnya kalau Kak Carol sembuh, kita bakal melakukan tindakan apa Bang?"