Edgar baru saja melangkah masuk ke dalam rumah. Raut wajahnya lelah seperti biasa. Ia meletakkan tas kerjanya di sofa panjang ruang tamu, tangan satunya ia gunakan untuk melonggarkan dasi. Lalu ia melepaskan jasnya.
Pria itu langsung menuju ruang makan, karena mendengar suara obrolan anak dan istrinya.
"Pap!!" Seru Bara yang senang melihat ayahnya yang sudah pulang.
Edgar tentu tersenyum. "Hei, Bara. Jarang lihat kamu di rumah. Jangan banyakin keluyuran ya, papa gak suka. Kalau memang niat sama jurusan yang kamu ambil, maka kerjakan dan beri bukti."
"Dateng dateng jangan bahas yang terlalu berat dong Pap! Yang santai gitu loh. Iya iyaaa, Bara ngerti." Jawab Bara dengan santai.
Sarah langsung mengelus pelan lengan kanan suaminya. "Duduk Mas. Mau langsung makan?" Tanyanya lembut.
"Iya, aku lapar sekali." Kata Edgar.
Sedangkan Bara hanya diam dan kembali memainkan ponselnya. Bibirnya tetap saja mengonsumsi tempe mendoan kesukaannya.