Masih di hari yang sama. Jam dinding telah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Caroline dan Rangga baru saja masuk ke dalam rumah yang lantainya sedikit berdebu karena memang ditinggal sekitar hampir tiga hari.
"Huft… lega sekali." Kata Caroline. Ia langsung menghempaskan dirinya di sofa panjang.
Rangga tersenyum saja sembari mendorong dua koper miliknya dan Caroline. Ia letakkan saja di dekat rak pajangan. "Kata Tante Anis, tadi kamu gak bisa tidur." Ujarnya.
Caroline langsung mengangguk. "Aku masih memikirkan kilas balik dari anting tusuk itu. Kalau saja Andrea kuat melihat dan mengatakannya langsung, aku tidak akan tegang dan terus penasaran seperti sekarang." Keluhnya.
"Dimaklumi saja, beri Andrea waktu. Nanti pada saatnya dia siap, dia sendiri yang akan mengajakmu bertemu. Aku yakin sekali."
"Benarkah?"