Rangga langsung menepuk punggung atas Azzam. Tepat setelah mereka berdua melewati perempatan gang dan pos ronda. Langkah kaki mereka pun semakin dekat dengan rumah kontrakan.
Namun Azzam masih ingin berhenti dulu di depan pagar. Pria itu hanya ingin menenangkan diri sejenak sebelum ia melangkah masuk ke dalam rumah. Berusaha meminimalisir rasa takutnya sehingga pucat pasi di wajahnya juga berkurang.
"Gue kayaknya gak sanggup kalau ke sana malam-malam Bang. Masa lo tadi gak denger rintihan itu Bang?" Tanya Azzam. Bahkan deru napasnya masih saja tersengal. Seperti orang yang baru dikejar anjing.