"Dari depan nyaman banget sih. Dari teras aja kesannya adem dan aesthetic banget. Banyak tanaman hias ijo-ijoan. Tuh sampe ada monstera di pot besar. Pemiliknya orang kaya ini mah. Gak takut monsteranya diambil orang iseng, hehehe." Gerutu Felicia.
Gadis itu menggerutu sendiri hanya untuk melipur dirinya yang sebenarnya ingin tidak ikut. Namun rasa seperti itu sudah berusaha ia lenyapkan dalam pikirannya. Sudah terlanjur bergabung, maka harus ia tuntaskan sampai besok sore.
"Buka Bang." Suruh Leo.
"Tunggu, memangnya kunci rumah kontrakan ini sudah diberikan ke siapa ya?" Tanya Caroline yang sejak tadi hanya diam mengamati sambil menahan rasa lelah dan kantuk.
Semuanya langsung terdiam mendengarkan pertanyaan dari Caroline itu. Terutama Leo dan Rangga yang jadi saling bertatapan. Leo yang merasa percaya diri menyuruh Rangga membuka pintu, sedangkan Rangga yang bingung juga karena tidak memiliki kunci rumah tersebut.