Ren menoleh ke sang mpu dan terkejut karena tubuh jiwa Mpu Semadya semakin memudar. "Mpu!" Dia berlari mendekat ke orang yang selama ini sudah sangat berjasa baginya.
Raja dan yang lainnya juga ikut melesat terbang ke Mpu Semadya.
"Mpu Semadya." Raja bertutur sambil mengangguk kecil ke Mpu Semadya.
"Yang Mulia Baginda Raja … hamba sudah berjuang semaksimal mungkin." Mpu Semadya tersenyum pada junjungannya. Raut wajahnya sudah kacau dikarenakan semakin memudar.
"Mpu, terima kasih atas segala perjuangan dan jasamu mengorbankan dirimu demi putra lanangku ini, Sinang Narendrajanu." Permaisuri ikut berbicara. Sebagai ibu, tentu saja dia sungguh bersyukur atas apa yang sudah dilakukan Mpu Semadya untuk putranya.
"Kanjeng Permaisuri, sungguh sebuah kehormatan bisa melakukan hal terbaik untuk junjungan hamba." Mpu Semadya mengangguk hormat sambil dia masih duduk lemas di tanah dan tubuhnya berangsur kian samar.