Jangan berdebat, jangan adu silat lidah dengan Ren jika tak memiliki kekuatan dan keyakinan disertai bukti dan data yang cukup.
Inilah yang terjadi dengan Profesor Ali yang terbungkam setelah Ren mengatakan kalimat beberapa gelintir kalimat mengenai tanaman yang telah punah dari Madagaskar.
Untung saja Mpu Semadya sudah menerangkan pada Ren sebelumnya bahwa tanaman tersebut memang hanya dimiliki sang mpu kala dia masih hidup dan bertukar benda dengan seorang pedagang dari Madagaskar tatkala mpu ikut berlayar dengan salah satu kapal besar Indonesia di era itu.
Tanaman itu tidak dipandang tinggi oleh siapapun, hanya Mpu Semadya yang mampu mengerti potensi si tanaman, sehingga dia meminta tanaman itu yang dijadikan alat barter menggantikan uang.
Kemudian, setelah Mpu Semadya berhasil membawa beberapa tanaman beserta bibitnya kembali ke Nusantara, Beliau langsung bersemadi dulu sebelum mengolah tanaman tersebut menjadi herbal bermutu tinggi.