"Hei, kau, selamat atas kemenangan debatmu." Kai mendadak saja sudah ada di sebelah Ren dan menepuk dada pemuda itu. "Lidah beracunmu itu luar biasa!"
Melihat itu, Fei cemberut seketika. "Jangan seenaknya menyentuh Mas aku!" Dia menepis tangan Kai dari dada Ren.
Tak hanya Kai yang terkejut dengan sikap tegas Fei, Ren pun demikian.
Kai tersenyum diagonal pada Fei saat dia berkata, "Ada apa denganmu, cantik? Kenapa kau seberani ini denganku?"
"Apakah karena kau bisa bela diri maka kau bisa seenaknya melakukan apapun yang kau mau dan berpikir orang lain pasti lebih rendah darimu?" Fei mengumpulkan keberaniannya mengatakan itu. Dia sudah tak tahan bila itu berkaitan dengan Kai.
Fei bisa tahan jika Ren bicara dengan perempuan manapun, tapi tidak dengan Kai. Selalu saja di benaknya, dia akan terbayang seperti apa dan bagaimana Ren ketika menggendong Kai semalaman.
Hal itu sangat membuat dadanya sesak akan cemburu dan emosi.