"Aku akan berikan pengobatan padamu, tanpa kau dan keluargamu perlu membayarku."
"Gratis?"
"Tidak juga!"
Rasanya Ten ingin mengetuk keras kepala Ren. Kenapa pemuda ingusan itu tidak serasi ucapan kalimat pertama dan kedua?
"Bukankah tadi kau bilang kami tak perlu membayarmu? Kenapa ternyata tidak gratis?" Ten mempertanyakan itu.
"Aku tidak ingin kau bayar pakai uang tapi bayar saja pakai … buatkan aku brosur." Ren berkata tanpa ragu. "Kau sejak tadi sedang membuat desain brosur, kan?"
"Hm, ya. Itu hanya pekerjaan sampinganku ketika aku sedang bosan saja. Aku sekedar membuatkan brosur untuk teman-temanku." Ten mengakui itu.
"Maka dari itu, pastinya tidak ada masalah kalau aku juga kau anggap teman dan bisa dibuatkan brosur tanpa perlu membayar, kan?" Ren tidak malu meminta jasa gratisan.
Walaupun dia bisa membuat sendiri, tapi dia sempat melihat desain buatan Ten, itu bagus. Ren akui, itu lebih bagus ketimbang buatannya sendiri.