"Tolong! Pak, tolong! Ada yang pingsan! Pak!" Suara meminta tolong berasal dari dalam peti kemas besar itu.
Kening Ren berkerut heran. Kenapa bisa begitu?
Dongg! Dongg! Doongg!
Salah satu pria penjaga memukul peti kemas menggunakan kepalan tangannya. "Jangan berisik!" serunya kesal.
"Tapi, Pak, dia pingsan! Dia mungkin juga sekarat! Badannya panas tinggi!" Suara dari dalam peti kemas masih ada.
"Pingsan apanya? Kalian sudah kuberi makan tadi pagi! Diam saja dan tunggu kapal datang! Jangan cerewet!" teriak penjaga dengan nada gahar.
"Sudahlah teman, cukup diamkan saja dan abaikan mereka." Rekannya membujuk pria tadi.
"Cih! Mereka ini hanya bisa membuatku kesal saja! Sudah berjaga di sini siang malam sampai tidak bisa pulang untuk menengok anak bayiku, masih saja harus mendengar rengekan mereka!"