"Hades-"
"Ssttt." Hades membungkam bibir gadis itu
dengan telunjuk. "Ayo, kita pulang."
Gabriella tak bergerak sesaat Hades
menggenggam tangannya. Gadis itu
mematung. Dan ketika kedua matanya
bertemu dengan mata tajam milik lelaki
itu, ada perasaan aneh yang menghadirkan
debaran kencang baginya. Setetes air mata
jatuh melihat luka-luka di wajah Hades
untuk kedua kali.
"Kita pulangbareng, kan?"
Hades mengangguk. "Gue harus tepatin
janji."
"Gabriella membalas genggaman erat itu,"
tangannya berkeringat dingin. Dan itu
membuat Hades sadar dengan perlakuan
di luar batasnya. Dan tidak seharusnya.
Tapi begitu aneh saat hatinya justru
merasa tenang bersama genggaman itu.
"Nyet, diem anjim! Gue mau ketemu si Bos.
Gue mau-"
Desta tak melanjutkan perkataannya,
terbelalak dengan mulut menganganga lebar
melihat Hades yang berdiri di dalam sana.
Dengan keadaan sadar dan terlihat baik.
"Bos?" Desta yang tak bisa menahan
bahagianya berteriak kemudian berlari